Pengertian Laporan Keuangan
Berikut merupakan pengertian laporan keuangan dari beberapa sumber, yaitu:
- Menurut Munawir (2004:2) mengemukakan pengertian laporan keuangan
sebagai berikut:
“Laporan
keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data
atau aktivitas dari perusahaan tersebut.”
- Selanjutnya menurut Harahap (2002:7) mengemukakan bahwa:
“Laporan
keuangan adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu
proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para
pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan
keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu
perusahaan mencapai tujuannya.”
- Universitas Sumatera UtaraSedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 (IAI:2004:04) mengemukakan bahwa:
Laporan
keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang
status keuangan dari individu, sosiasi atau organisasi bisnis
yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan kuitas,
laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.”
Laporan
keuangan adalah suatu bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi: neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas (yang dapat disajikan dalam
berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan
arus dana), dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan
keuangan merupakan pencatatan transaksi dan pengikhtisaran dan
pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakai. Seperti yang
kita tahu bahwa informasi adalah data yang sudah diolah
sehingga berguna untuk mengambil keputusan. Informasi yang tepat
akan sangat berguna dalam mengambil berbagai keputusan.
Isi Laporan keuangan terdiri dari:
- Neraca
Neraca menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang
tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal
perusahaan.
Menurut harahap (2007:107) mengemukakan bahwa:
“Laporan
neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi
keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva,
kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini disusun setiap
saat dan merupakan opname situasi keuangan pada saat itu.”
Dalam
penyajiannya neraca dapat dibagi dalam 3 bentuk, menurut Harahap
(2002:75) bentuk neraca yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
a. Bentuk Neraca Staffel (Refort Form)
Neraca
ini dilaporkan satu halaman bertikal. Disebelah atas dicantumkan total
aktiva dan di bawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal.
b. Bentuk Neraca Skontro (Account Form)
Di
sini aktiva disajikan di sebelah kiri dan kewajiban serta modal
ditempatkan di sebelah kanan sehingga penyajiannya sebelah-menyebelah.
c. Bentuk yang Menyajikan Posisi Keuangan (Financial Position Form)
Dalam
bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam
bentuk sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam
bentuk ini pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikurangi
utang lancar dan pengurangannya diketahui modal kerja. Modal kerja
ditambah aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi utang
jangka panjang, maka akan diperoleh model pemilik.
- Perhitungan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan mengenai pendapatan dan
beban-beban suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi
juga merupakan tujuan utama untuk mengukur tingkat keuntungan dari
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Hasil akhir dari
suatu laporan laba rugi adalah keuntungan bersih atau kerugian.
Kemudian bila perusahaan tidak membagi deviden, maka seluruh
hasil akhir tersebut menjadi laba ditahan. Tetapi bila perusahaan
membagi deviden, maka hasil akhir tersebut terlebih dahulu
dikurangi dengan deviden untuk memperoleh nilai laba ditahan.
3. Laporan Arus Kas
Laporan
arus kas menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai
akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode
yang bersangkutan. Menurut Harahap (2002:93) mengemukakan bahwa:
“Laporan
arus kas ini dinilai banyak memberikan informasi tentang
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan likuiditas di
masa yang akan datang. Laporan arus kas ini memberikan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu
perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan
transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, pembiayaan dan
investasi.”
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Menurut Rivai, Veithzal dan Idroes (2007:619) mengemukakan bahwa:
“Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang menggambarkan perubahan saldo akun ekuitas seperti modal disetor, tambahan modal disetor, laba yang ditahan dan akun ekuitas lainnya.”
Laporan
keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang
mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan
operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi
dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah
penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi
akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori
ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap
praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar