Ada 2 strategi dasar bisnis yang dapat diikuti oleh perusahaan,
berdasarkan argumentasi seorang professor bisnis di Harvard, Michael
Porter. yaitu :
1. Strategi diferensiasi produk memerlukan penambahan
beberapa fitur atau pelayanan atas produk Anda yang tidak diberikan oleh
para pesaing. Dengan melakukan hal ini, perusahaan akan dapat
menetapkan harga premium ke para pelanggannya.
2. Strategi biaya rendah (low-cost) memerlukan perjuangan untuk menjadi penghasil suatu produk atau jasa yang paling efisien.
Kadang-kadang, sebuah perusahaan dapat berhasil baik dalam menghasilkan
produk yang lebih baik dari para pesaingnya dengan biaya yang lebih
rendah dari biaya rata-rata untuk industri tersebut. Akan tetapi,
biasanya perusahaan harus memilih di antara kedua strategi tersebut.
Apabila mereka berkonsentrasi untuk menjadi penghasil produk yang
biayanya paling rendah, mereka harus melepas beberapa keistimewaan
penambah nilai yang mungkin membedakan produk mereka dengan produk
lainnya. Apabila mereka berfokus pada diferensiasi produk, mereka
tampaknya tidak akan memiliki biaya yang paling rendah dalam industri
mereka. Jadi, strategi bisnis melibatkan pemilihan.
3 posisi strategi dasar, yaitu :
1. Posisi strategis berdasar keanekaragaman (variety-based)
melibatkan produksi atau penyediaan sebagian dari produk atau jasa
dalam industri tertentu. Contoh: Jiffy Lube International adalah
perusahaan yang mengadopsi posisi strategis berdasar keanekaragaman,
dimana perusahaan tersebut tidak menyediakan jasa perbaikan mobil yang
beranekaragam, tetapi mereka berfokus pada jasa ganti oli dan pelumas.
2. Posisi strategis berdasar kebutuhan (needs-based) melibatkan
usaha untuk melayani hampir seluruh kebutuhan dari kelompok pelanggan
tertentu. Termasuk didalamnya adalah mengidentifikasi target pasar.
Sebagai contoh : sebuah perusahaan yang memfokuskan pada para pensiunan.
3. Posisi strategis berdasar akses (access-based) melibatkan
sebagian pelanggan yang berbeda dari pelanggan lainnya dalam hal
faktor-faktor seperti lokasi geografis atau ukuran. Hal ini menimbulkan
perbedaan kebutuhan dalam melayani para pelanggan tersebut. Contoh :
Perusahaan Edward Jones mengadopsi posisi strategis berdasar akses,
dimana kantor pialang sahamnya sebagan besar terletak di kota-kota kecil
yang tidak dilayani oleh kantor pialang lainnya yang lebih besar.
Memilih sebuah posisi strategis adalah hal yang penting karena hal
tersebut memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan usaha-usahanya atau
akibatnya perusahaan berisiko mencoba menjadi segalanya untuk semua
orang.
• Teknologi Informasi dan Strategi Bisnis
Perkembangan teknologi informasi dapat mempengaruhi strategi.
Perkembangan internet sangat mempengaruhi cara berbagai tahapan rantai
nilai dilaksanakan. Contoh : untuk produk-produk yang dapat diubah
menjadi data digital, internet memungkinkan organisasi untuk secara
signifikan mempersingkat aktivitas inbound dan outbond logistics mereka.
Selain secara langsung mempengaruhi cara-cara organisasi menjalankan
aktivitas-aktivitas rantai nilai mereka, internet juga dapat secara
signifikan mempengaruhi baik strategi dan posisi strategis. Contoh:
internet secara dramatis dapat mengurangi biaya, dan karenanya membantu
perusahaan mengimplementasikan strategi biaya rendah (low-cost
strategy). Akan tetapi, jika setiap perusahaan dalam industri tertentu
mempergunakan internet untuk mengadopsi strategi biaya rendah, maka
pengaruhnya akan problematis. Bahkan, salah satu hasil yang mungkin
terjadi adalah persaingan harga yang ketat antar-perusahaan. Apabila hal
ini terjadi, hasil dari penghematan biaya yang diberikan oleh internet
akan diperoleh para pelanggan, bukan dikuasai oleh perusahaan dalam
bentuk laba tinggi. Lebih jauh lagi, karena setiap perusahaan dapat
mempergunakan internet untuk mempersingkat aktivitas-aktivitas rantai
nilainya, sepertinya tidak mungkin perusahaan dapat menggunakan internet
untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan jika
dihadapkan dengan para pesaingnya. Oleh karena itu, begitu sebagian
besar perusahaan dalam suatu industri mulai mengintegrasikan secara
penuh internet ke dalam rantai nilai mereka, pengaruhnya mungkin adalah
mendorong perusahaan untuk bergeser dari mengikuti strategi biaya
rendah, ke semacam bentuk strategi diferensiasi produk.
Internet juga dapat mempengaruhi keinginan relatif untuk mengikuti
ketiga posisi strategis yang digambarkan sebelumnya. Sebagai contoh,
dengan secara drastis mengurangi atau menghilangkan halangan geografis,
internet membuat produk suatu perusahaan tersedia di hampir semua
tempat. Konsekuensinya adalah merupakan hal yang sulit untuk membuat
atau mempertahankan posisi strategis berdasar akses. Ini hanyalah suatu
contoh tentang bagaimana cara internet dapat mempengaruhi strategi dan
pilihan posisi strategis perusahaan.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_strategis#Posisi_strategis
http://fhanincredible.wordpress.com/category/sisem-informasi-akuntansi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar